Senin, 25 April 2011

Solusi Rindu Rumahku Surgaku

Adanya banyak kasus yang terjadi dimana dalam rumah tangga kondisi di dalam rumah sudah tidak terasa lagi kenyaman disebabkan oleh faktor-faktor baik dari dalam diri maupun luar diri, maka saya merasa ikut prihatin dan tidak banyak yang dapat saya lakukan kecuali berulang-ulang mengingatkan diri sendiri keluarga dan teman-teman yang terkadang datang ke rumah atau via sms ataupun media lainnya untuk sharing/bertukar pikiran memecahkan masalah yang terjadi.

Saya banyak belajar dan memperhatikan, mengamati dari teman-teman yang datang sharing membawa permasalahan mereka khususnya masalah rumah tangga yang mereka rasakan tidak tentram, selalu berselisih karena terkadang masalah kecil atau hal-hal lainnya. Dan kesimpulan saya pada satu kalimat yaitu, kembali kepada Al Qur'an. Karena memang, kebanyakan masalah keruwetan yang terjadi karena dalam rumah tangga tersebut kebanyakan menganut hukum diluar Al Qur'an, dan tentunya ini sangat sulit sekali untuk mengembalikan kepada suasana rumah tangga yang tenang dan tentram penuh berkah dan manfa'at.

Ada salah satu solusi yang diterapkan dalam Majelis Puasa Daud untuk dapat menciptakan suasana rumah tangga yang tenang dan tentram adalah dengan berpuasa sunnah entah puasa senin kamis, puasa tiga hari dalam sebulan ataupun puasa nabi Daud. Ini adalah salah satu cara untuk meredam emosi yang ada dalam setiap pribadi. Dan bila ini dapat dilakukan dengan istiqomah, insya Allah hasilnya sungguh sangat luar biasa dalam menciptakan suasana rumah tangga yang tenang dan tentram tersebut. Metode ini sudah saya praktekkan pada diri saya pribadi dan istri dan alhamdulillah, keluarga kami selalu dalam lindungan Allah penuh ketenangan dan ketentram walaupun ujian kehidupan baik ujian kesulitan maupun ujian kenikmatan hilir mudik selalu menghampiri.

Dan satu hal juga saya amati pada masalah yang membuat rumah tangga tidak tentram dan nyaman adalah kita tidak dapat mengontrol ucapan yang keluar dari mulut kita dan akhirnya yang terjadi adalah hawa nafsu yang menjadi pemimpin kita. Bila sudah demikian, saya yakin, tidak ada metode yang paling baik untuk memecahkan masalah ini.

Allah mengingatkan kita pada rahasia penghuni surga di dalam Al Qur'an khusunya yang berhubungan dengan menjaga ucapan yang keluar dari mulut kita dalam beberapa surat. Dan bila ini dapat kita praktekkan di dalam rumah kita, insya Allah... rumahku adalah surgaku benar-benar dapat kita rasakan.

Dalam surat An Naba :

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan, إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا 31
(yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, حَدَائِقَ وَأَعْنَابًا 32
dan gadis-gadis remaja yang sebaya, وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا 33
dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman). وَكَأْسًا دِهَاقًا 34
Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak (pula perkataan) dusta. لا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلا كِذَّابًا 35
Sebagai balasan dari Tuhanmu dan pemberian yang cukup banyak, جَزَاءً مِنْ رَبِّكَ عَطَاءً حِسَابًا

Dalam surat AL GHAASYIYAH :

Banyak muka pada hari itu berseri-seri, وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاعِمَةٌ 8
merasa senang karena usahanya, لِسَعْيِهَا رَاضِيَةٌ 9
dalam surga yang tinggi, فِي جَنَّةٍ عَالِيَةٍ 10
tidak kamu dengar di dalamnya perkataan yang tidak berguna. لا تَسْمَعُ فِيهَا لاغِيَةً 11

Dalam surat AL WAAQI'AH :

dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian. وَقَلِيلٌ مِنَ الآخِرِينَ 14
Mereka berada di atas dipan yang bertahtakan emas dan permata, عَلَى سُرُرٍ مَوْضُونَةٍ 15
seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan. مُتَّكِئِينَ عَلَيْهَا مُتَقَابِلِينَ 16
Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda, يَطُوفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُخَلَّدُونَ 17
dengan membawa gelas, cerek dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir, بِأَكْوَابٍ وَأَبَارِيقَ وَكَأْسٍ مِنْ مَعِينٍ 18
mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk, لا يُصَدَّعُونَ عَنْهَا وَلا يُنْزِفُونَ 19
dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, وَفَاكِهَةٍ مِمَّا يَتَخَيَّرُونَ 20
dan daging burung dari apa yang mereka inginkan. وَلَحْمِ طَيْرٍ مِمَّا يَشْتَهُونَ 21
Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli, وَحُورٌ عِينٌ 22
laksana mutiara yang tersimpan baik. كَأَمْثَالِ اللُّؤْلُؤِ الْمَكْنُونِ 23
Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan. جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ 24
Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa, لا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلا تَأْثِيمًا 25
akan tetapi mereka mendengar ucapan salam. إِلا قِيلا سَلامًا سَلامًا 26

Tidak ada komentar:

Posting Komentar